Belum lama ini saya melihat seorang anak kecil yang masih duduk dibangku sekolah dasar meminta dibelikan telepon selular oleh orang tuanya, permintaannya tidak dituruti lantaran berbagai alasan.
Kemajuan teknologi yang semakin mutakhir menuntut perubahan pada masyarakat, termasuk banyaknya orang yang beranggapan telepon selular adalah suatu kebutuhan primer. Begitu juga anggapan bahwa anak-anak menganggap telepon selular merupakan salah satu kebutuhan mereka dan mainan mereka, jadi mereka tidak segan-segan meminta telepon selular dari orang tuanya. Tidak bisa kita pungkiri anak-anak sudah mengetahui perkembangan teknologi seperti komputer, video game, bahkan telepon selular. Jadi mereka sudah mahir menggunakan telpon selular seperti mengunakan komputer dan video game, selain itu rasa ingin tahu anak-anak juga masih sangat besar.
Meskipun begitu, banyak orang tua yang tidak setuju anak-anak mereka memegang telepon selular. Alasan orang tua diantaranya adalah tidak mau anak-anaknya terkena dampak negatif ponsel, seperti menyalahgunakan telepon selular dengan mengakses foto-foto atau video porno. Ada juga yang menggunakan alasan keuangan untuk tidak memberikan telepon selular kepada anak-anak, orang tua takut kalau memberikan telepon selular kepada anak akan menambah budget mereka untuk membeli telpon selular maupun untuk membeli pulsa. Ada juga yang beralasan bahwa anak-anak yang membawa telepon selular kerapkali dijadikan sasaran kejahatan.
Sebenarnya alasan tersebut tidak semuanya benar dan tidak juga semuanya salah, protektif kepada anak bukan berarti tidak menuruti kemauan anak. Apalagi untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yang semakin maju pesat. Jika tidak mengikuti kemajuan teknologi anak-anak tidak akan berkembang dan akan ketinggalan jaman. Sehingga, akan mengakibatkan anak tidak percaya diri. Dengan adanya telepon selular orang juga akan mengerti bagaimana keadaan anak, pergi kemana, sekolah selesai jam berapa dan sebagainya. Potensi anak dalam mengembangkan pikiran dan gagasan juga dapat diasah dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan telepon sellular. Jalan pemikiran anak tidak hanya terpaut pada keahlian dalam mata pelajaran sekolah saja, mereka dapat mengetahui segala bidang. Bahkan jika anak semakin tertarik dan semakin mahir, tidak menutup kemungkinan mereka bisa menjadi ahli di bidang teknologi selular. Dengan sms dan menelpon sebenarnya anak sedang belajar mengungkapkan gagasan pikiran serta mengungkapkan apa yang ia rasakan.
Oleh sebab itu peran orang tua sangat penting untuk membimbing dan mengarahkan anak dalam menggunakan ponsel. Berikut terdapat beberapa tips bagi orang tua yang mangabulkan permintaan anak dibelikan telepon selular :
Pertama, secara rutin menjelaskan dan bila diperlukan buatlah perjanjian dengan anak agar tidak menggunakan telepon selular untuk hal-hal yang negatif.
Kedua, membatasi penggunaan telpon selular disaat tertentu saja. Seperti, sekolah, les, atau kegiatan diluar rumah lainnya. Sehingga, orang tua mengetahui dimana anak berada.
Ketiga, mengawasi penggunaan pulsa telepon selular, agar anak tidak memboroskan pulsa selular.
Keempat, memberitahukan agar tidak menggunakan telepon selular di depan banyak orang agar tidak mengundang keinginan penjahat untuk merampas telepon selularnya.
Kelima, selalu mengontrol penggunaan telepon selular, mengecek sms, isi folder foto maupun video hingga permainan apa saja yang terdapat didalam telepon selular. Sehingga, penggunan telpon untuk hal-hal yang negatif dapat dihindari.
Demikian sedikit tips bagi orang tua yang memberikan kesempatan anaknya untuk menggunakan telepon selular. Semoga bermanfaat.....
Kemajuan teknologi yang semakin mutakhir menuntut perubahan pada masyarakat, termasuk banyaknya orang yang beranggapan telepon selular adalah suatu kebutuhan primer. Begitu juga anggapan bahwa anak-anak menganggap telepon selular merupakan salah satu kebutuhan mereka dan mainan mereka, jadi mereka tidak segan-segan meminta telepon selular dari orang tuanya. Tidak bisa kita pungkiri anak-anak sudah mengetahui perkembangan teknologi seperti komputer, video game, bahkan telepon selular. Jadi mereka sudah mahir menggunakan telpon selular seperti mengunakan komputer dan video game, selain itu rasa ingin tahu anak-anak juga masih sangat besar.
Meskipun begitu, banyak orang tua yang tidak setuju anak-anak mereka memegang telepon selular. Alasan orang tua diantaranya adalah tidak mau anak-anaknya terkena dampak negatif ponsel, seperti menyalahgunakan telepon selular dengan mengakses foto-foto atau video porno. Ada juga yang menggunakan alasan keuangan untuk tidak memberikan telepon selular kepada anak-anak, orang tua takut kalau memberikan telepon selular kepada anak akan menambah budget mereka untuk membeli telpon selular maupun untuk membeli pulsa. Ada juga yang beralasan bahwa anak-anak yang membawa telepon selular kerapkali dijadikan sasaran kejahatan.
Sebenarnya alasan tersebut tidak semuanya benar dan tidak juga semuanya salah, protektif kepada anak bukan berarti tidak menuruti kemauan anak. Apalagi untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yang semakin maju pesat. Jika tidak mengikuti kemajuan teknologi anak-anak tidak akan berkembang dan akan ketinggalan jaman. Sehingga, akan mengakibatkan anak tidak percaya diri. Dengan adanya telepon selular orang juga akan mengerti bagaimana keadaan anak, pergi kemana, sekolah selesai jam berapa dan sebagainya. Potensi anak dalam mengembangkan pikiran dan gagasan juga dapat diasah dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan telepon sellular. Jalan pemikiran anak tidak hanya terpaut pada keahlian dalam mata pelajaran sekolah saja, mereka dapat mengetahui segala bidang. Bahkan jika anak semakin tertarik dan semakin mahir, tidak menutup kemungkinan mereka bisa menjadi ahli di bidang teknologi selular. Dengan sms dan menelpon sebenarnya anak sedang belajar mengungkapkan gagasan pikiran serta mengungkapkan apa yang ia rasakan.
Oleh sebab itu peran orang tua sangat penting untuk membimbing dan mengarahkan anak dalam menggunakan ponsel. Berikut terdapat beberapa tips bagi orang tua yang mangabulkan permintaan anak dibelikan telepon selular :
Pertama, secara rutin menjelaskan dan bila diperlukan buatlah perjanjian dengan anak agar tidak menggunakan telepon selular untuk hal-hal yang negatif.
Kedua, membatasi penggunaan telpon selular disaat tertentu saja. Seperti, sekolah, les, atau kegiatan diluar rumah lainnya. Sehingga, orang tua mengetahui dimana anak berada.
Ketiga, mengawasi penggunaan pulsa telepon selular, agar anak tidak memboroskan pulsa selular.
Keempat, memberitahukan agar tidak menggunakan telepon selular di depan banyak orang agar tidak mengundang keinginan penjahat untuk merampas telepon selularnya.
Kelima, selalu mengontrol penggunaan telepon selular, mengecek sms, isi folder foto maupun video hingga permainan apa saja yang terdapat didalam telepon selular. Sehingga, penggunan telpon untuk hal-hal yang negatif dapat dihindari.
Demikian sedikit tips bagi orang tua yang memberikan kesempatan anaknya untuk menggunakan telepon selular. Semoga bermanfaat.....
jadi, kalo ada anak minta hp mending dipinjemin punya papanya ajah, okeh?
BalasHapustapi menurut aku anak kecil itu janagan dulu dikasih hp ,,karena dijaman modern ini video2 sudah tersebar ,,,
BalasHapus