08/01/09

Prediksi bencana alam yang akan terjadi di 2009 (Versi Indonesia)

Tahun 2008 sudah berlalu dan tahun 2009 mulai dijalani, apakah akan lebih baik dari 2009....?

Banyak orang memprediksi tentang apa yang akan terjadi di 2009, baik secara ilmiah maupun tidak ilmiah. Salah satu yang ilmiah adalah, adanya prediksi dari ilmuwan dari Australia yang memprediksikan adanya gempa bumi, banjir, tsunami, badai, letusan gunung berapi dan bencana-bencana besar lain yang akan menelan banyak korban jiwa. Dan yang paling parah ditujukan di kawasan Asia pasifik, termasuk Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara yang lain. Belum lama berita itu beredar, Indonesia telah diguncang oleh gempa berkekuatan 7,6 skala richter. Gempa terjadi di kota Manokwari, Papua Barat pada hari minggu, 4 Januari 2009.


Dengan adanya prediksi tersebut otomatis akan menimbulkan kepanikan bagi warga masyarakat yang hidup di negara-negara Asia Pasifik, mereka merasa terancam jiwanya setelah mendengar berita tersebut. Warga Aceh misalnya, belum hilang rasa trauma akibat bencana tsunami yang meluluhlantahkan semua dan menewaskan ratusan ribu jiwa pada tahun 2004. Mereka sekarang telah dihadapi lagi prediksi-prediksi akan terjadinya bencana besar lagi.

Kebanyakan bencana alam yang besar diakibatkan oleh ulah manusia sediri, manusia sering berbuat seenaknya sendiri terhadap alam. Membuang sampah sembarangan, menebangi hutan dan tidak bertanggung jawab, pertumbuhan penduduk dunia yang semakin besar, polusi udara akibat dari kendaraan bermotor dan pabrik pabrik yang semakin banyak membuang limbahnya ke air sungai, juga adanya perubahan iklim, dan lain sebagainya.

Dengan begitu seharusnya warga negara yang rawan bencana tidak perlu panik dan terancam jiwanya, karena mereka juga dapat bersama-sama mengurangi risiko bencana alam yang besar. Dengan cara menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi pencemaran (tanah, air, dan udara), tidak membuang sampah sembarangan, mereboisasi hutan yang telah ditebang dan lain sebagainya. Jika bencana tidak dapat dicegah, maka paling tidak kita dapat mengurangi risiko terbesarnya.

Kapan bencana alam terjadi, besar tidaknya bencana alam.....
Hanya Tuhan yang tahu.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar